Sabtu, 06 Agustus 2011

Pemboman NATO di Zliten Libya, Wanita dan 2 Anaknya Tewas

Pihak berwenang Libya hari Kamis menunjukkan kepada wartawan kehancuran akibat pemboman NATO di kota Zliten, termasuk sebuah rumah dimana seorang wanita dan dua anaknya tewas. Sejumlah wartawan asing dibawa ke rumah itu, yang terletak di daerah Zliten, 150 kilometer sebelah timur Tripoli, dan ke sebuah masjid berdekatan dimana wartawan melihat tiga peti mati.

Satu peti mati yang tertutup berisi ibu yang tewas, kata beberapa pejabat, dan dua peti terbuka berisi mayat anak empat tahun dan anak lima tahun dengan wajah bersimbah darah. Ketiga korban itu kemudian dimakamkan dengan teriakan “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar) dan “Kami siap mati syahid bagi Libya”.

Ayah anak-anak itu, Mustafa Naji, seorang guru yang berusia 35 tahun, mengatakan, serangan itu terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat (pukul 11.00 WIB), ketika ia berada di masjid. Ia mengatakan, dua anggota lain keluarganya cedera serius dalam pemboman tersebut.

Gerilyawan dari wilayah kantung pemberontak Misrata, 60 kilometer ke arah timur, mengumumkan pekan ini bahwa mereka mencapai kemajuan di Zliten, sebuah kota pesisir strategis di jalan menuju Tripoli.

Namun, pihak berwenang di Tripoli segera membantah klaim itu dengan mengatakan, mereka masih mengendalikan seluruh kota tersebut. Kamis, pusat kota itu berada dalam kekuasaan pasukan pemerintah, dan ada bekas pertempuran. Namun, tembakan artileri gencar terdengar di kejauhan. (republika.co.id, 5/8/2011, hti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar